Tak Mau di Salahkan, RSUD Batam Sebut Korban Ada Sakit Anemia
RSUD Embung Fatimah Batam |
Sebelum mendatangai RSUD Batam, warga telah mendatangai Puskesmas Pulau Bulu. Korban sebelum dirujuk telah Berhasil melahirkan anak kedua di Puskesmas tersebut, lantaran ari-ari atau plasentanya tidak keluar, maka korban dirujuk ke RSUD untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Manajemen RSUD Embung Fatimah Batu Aji Batam melalui Dr Gunawan Spog Kandungan menyatakan kondisi alm korban (Tiah) sampai di ruang UGD RSUD dalam keadaan tidak membaik saat dirujuk Puskesmas Pulau Buluh.
"Pasien ada memiliki Anemia (kekurangan darah) dan tensi darahnya tidak mau naik sehingga dilakukan penanganan lebih lanjut untuk menstabilkan," ujar Gunawan saat memberikan konfrensi pers diruang rapat RSUD Embung Fatimah.
Gunawan mengakui bahwa kondisi pasien dirujuk ke RSUD karena ari-ari (Plasenta) bayi belum berhasil dikeluarkan tim medis Puskesmas Pulau Buluh.
"Betul, plasentanya tinggal didalam dan darahnya sudah berhenti," katanya,
Namun, Dia membantah pernyataan keluarga korban yang menyebutkan pada malam kejadian dokter spesialis persalinan tidak ada di rumah sakit.
"Itu tidak benar, dokter umum dan dokter spesialis kandungan ada diruangan saat itu, buktinya korban dipasang infus," pungkasnya.
Disinggung mengenai laporan hasil pemeriksaan rutin yang dilaporkan bidan yang menangani korban dan membawanya ke Puskesmas, Kepala Puskesmas Pulau Buluh Dr Riyaldi mengatakan bahwa bidan yang membawa korban merupakan salah staff yang bertugas di puskesmas sekaligus bertugas di Pulau Bulang Kebam.
"Kalau laporan dari bidan tidak ada. Tapi, kami dari pihak puskesmas juga menyediakan tempat menginap bagi pasien yang tinggalnya di pulau-pulau," jelas Riyaldi,
Sementara itu, Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia (LAD-HAM) melalui praktisinya, Agus Situmeang mengatakan, keterangan yang disampaikan Dr Gunawan saat konfrensi pers berbeda dengan pertemuan yang mereka lakukan dengan keluarga korban.
"Perundingan tadi tidak ada disebutkan bahwa korban memiliki sakit Anemia, mereka mengakui bahwa ari-ari bayi tidak keluar dan masih didalam rahim," ungkap Agus.
Untuk sekedar diketahui, hasil pertemuan antara keluarga korban dengan didampingi tokoh masyarakat dan LAD - HAM bersama manajemen RSUD Embung Fatimah dan Puskesmas Pulau Buluh belum selesai dikonsep.
Dan permintaan masyarakat dalam surat tersebut, manajemen RSUD Embung Fatimah menyebutkan apabila ada pasien rujukan dari Puskesmas Pulau Buluh agar lebih diperhatikan dan memperbaiki pelayanannya.
red / BT
Post a Comment