Kepolisian Diminta Memberikan Jaminan Keamanan Untuk Pekerja Proyek Infratruktur Pemerintah
JAKARTA - Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja minta kepolisian memberikan jaminan keamanan pada pekerja
konstruksi dan konsultan proyek infrastruktur proyek pemerintah. Hal ini menyusul tewasnya dua orang konsultan proyek jalan
Trans Papua.
"Kita minta untuk dilakukan penyisiran
dan lain-lain. Kalau tidak, kita tidak punya jaminan kerja. Kita
koordinasi terus. Kita minta pengamanan kontraktor dan konsultan yang
sedang bekerja," ujar dia di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat
(9/9/2016).
Endra menuturkan, apa yang menimpa Dian
Kusuma (41) dan Ade Suhanda (25) ini, merupakan tindak kriminal murni.
Namun untuk memastikan motif pembunuhannya, masih harus menunggu
penyelidikan dari kepolisian.
"Ini kriminal murni.
Dugaan sementara korban dikeroyok. Karena kalau di proyek itu kan ada
supplier, kalau tidak dapat jatah ada yang marah juga. Sementara
motifnya itu yang kita tahu," tandas dia.
Berdasarkan
informasi dari pihak kepolisian diketahui keduanya bersama empat
rekannya tiba di Jayapura pada 6 Agustus 2016. Selanjutnya pada 12
Agustus dari Jayapura melanjutkan perjalanan ke Wamena.
Pada
tanggal 22 Agustus 2016, Ade Suhanda dan Dian Kusuma berangkat menuju
Mugi menggunakan pesawat Ama Air. kedua orang tersebut melaksanakan
pengukuran jalan untuk peningkatan jalan Trans Papua dari Distrik
Mugi-Paro sepanjang sekitar 30 kilometer (km).
Puncak
Albu, yang terletak di perbatasan Distrik Mugi dan Distrik Mapenduma
tidak memiliki jaringan telepon di daerah. Perusahaan pun mengakui belum
mendapatkan informasi dari kedua korban selama tiga minggu terakhir,
dan seharusnya pengukuran jalan tersebut sudah selesai dilaksanakan.
Pekerjaan
Jalan Trans Papua yang menghubungkan Wamena hingga ke Mamugu dimulai
sejak awal tahun ini sepanjang 278,6 kilometer. Jalan ini nantinya akan
menghubungkan kabupaten Nduga dan Asmat.
(sumber Liputan6.com)
Post a Comment