Kontraktor Brigth PLN Batam Pekerjakan Buruh Seperti Sapi Perahan
BATAM
- Brigth PLN Batam disinyalir mengabaikan hak-hak para kaum buruh.
Selain tidak mendaftarkan BPJS Ketenagakerjaan, aturan keselamatan kerja
dan kesehatan (K3) para buruh juga terkesan diabaikan.
Salah satu buruh ketika dikonfirmasi dilokasi proyek galian penanaman kabel PLN tepatnya didepan Kawasan Letrade Industri Tanjung Uncang mengatakan, bahwa mereka dipekerjakan kontraktor PT BKJ, akan tetapi tak satu pun dari buruh mengetahui dimana alamat perusahaan tersebut.
"Kami pekerja borongan Bang, dan dibayar Rp 20 ribu/meter sudah termasuk menggali dan menanam kabel," ujar Rahmat (nama samaran).
Baca : Aliran PLN Padam Berjam-Jam, Pemberian Konpensasi 10 % Bright PLN Batam di Pertanyakan
Namun ketika disingung akan petugas safety yang bertugas dilapangan, Rahmad mengatakan perusahaan hanya menggunakan pengawas lapangan berinisial S.
"Petugas Safety tidak ada, tapi kalau pengawas ada," katanya.
Ia juga mengaku tidak pernah didaftarkan ikut asuransi BPJS Ketenagakerjaan.
"Ngak ada, kalau sakit ya berobat sendirilah," pungkasnya.
Sementara itu, S selaku pengawas lapangan ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini dirinya belum dapat memberikan keterangan karena posisinya masih diluar batam.
"Saya lagi nyebrang mau ke Tanjung Pinang, nanti 5 hari lagi baru ke Batam," ucap S, melalui via telepon.
red/Cj 01.
Salah satu buruh ketika dikonfirmasi dilokasi proyek galian penanaman kabel PLN tepatnya didepan Kawasan Letrade Industri Tanjung Uncang mengatakan, bahwa mereka dipekerjakan kontraktor PT BKJ, akan tetapi tak satu pun dari buruh mengetahui dimana alamat perusahaan tersebut.
"Kami pekerja borongan Bang, dan dibayar Rp 20 ribu/meter sudah termasuk menggali dan menanam kabel," ujar Rahmat (nama samaran).
Baca : Aliran PLN Padam Berjam-Jam, Pemberian Konpensasi 10 % Bright PLN Batam di Pertanyakan
Namun ketika disingung akan petugas safety yang bertugas dilapangan, Rahmad mengatakan perusahaan hanya menggunakan pengawas lapangan berinisial S.
"Petugas Safety tidak ada, tapi kalau pengawas ada," katanya.
Ia juga mengaku tidak pernah didaftarkan ikut asuransi BPJS Ketenagakerjaan.
"Ngak ada, kalau sakit ya berobat sendirilah," pungkasnya.
Sementara itu, S selaku pengawas lapangan ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini dirinya belum dapat memberikan keterangan karena posisinya masih diluar batam.
"Saya lagi nyebrang mau ke Tanjung Pinang, nanti 5 hari lagi baru ke Batam," ucap S, melalui via telepon.
red/Cj 01.
Post a Comment