Jalan Lintas Perdagangan-Maligas-Siantar Rusak Parah, Kemana Anggaran Pembangunannya ?
SIMALUNGUN - Warga desa Bahal Batu, Kecamatan Raja Maligas, Kabupaten Simalungun mengeluhkan pembangunan jalan lintas umum Pematang Siantar- Maligas yang tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi Sumatera Utara selama puluhan tahun.
Ramli (40) salah warga desa Bahal Batu mengatakan, selama puluhan tahun jalan di desa ini tidak pernah tersentuh anggaran pembangunan. Akan tetapi pemerintah Kabupaten Simalungun terkesan menutup mata terkait kerusakan jalan.
"Jangan kan itu, anggaran pemeliharaan dan perawatan jalan saja setiap tahunnya kita tidak tahu kemana di gunakan," ujar Ramli.
Ia menjelaskan, perhatian dari pemerintah Kabupaten Simalungun untuk melakukan pemeliharaan desa Kecamatan Raja Maligas terjadi sekali dalam lima tahun yang artinya mendekati hari Pilkada.
”Memang ada setiap 5 (lima) tahun sekali Dinas pekerjaan umum melakukan pemotongan rumput di sepanjang jalan, dan itu di lakukan pada saat momen Pilkada Bupati Kabupaten Simalungun saja. Kalau sudah terpilih ya sudah, janji tinggal janji, ” tuturnya.
Pantauan dilapangan, jalan lintas umum antara Siantar- Maligas yang sebelumnya telah mendapat pengaspalan kini sudah tidak terlihat lagi dan berubah menjadi tanah. Sehingga bila musim hujan datang jalan tersebut berlumpur. Dan bila musim kemarau, jalan tersebut tanpak seperti kabut yang diakibatkan banyaknya debu berterbangan karena dilintasi kendaraan.
Ironisnya, saat ini di sepanjang pinggiran jalan terjadi semak belukar di padati rumput. Bahkan saluran drainase (parit) sudah rata dengan jalan yang mengakibatkan sering terjadi banjir ke jelan.
red/Dgn
Ramli (40) salah warga desa Bahal Batu mengatakan, selama puluhan tahun jalan di desa ini tidak pernah tersentuh anggaran pembangunan. Akan tetapi pemerintah Kabupaten Simalungun terkesan menutup mata terkait kerusakan jalan.
"Jangan kan itu, anggaran pemeliharaan dan perawatan jalan saja setiap tahunnya kita tidak tahu kemana di gunakan," ujar Ramli.
Ia menjelaskan, perhatian dari pemerintah Kabupaten Simalungun untuk melakukan pemeliharaan desa Kecamatan Raja Maligas terjadi sekali dalam lima tahun yang artinya mendekati hari Pilkada.
”Memang ada setiap 5 (lima) tahun sekali Dinas pekerjaan umum melakukan pemotongan rumput di sepanjang jalan, dan itu di lakukan pada saat momen Pilkada Bupati Kabupaten Simalungun saja. Kalau sudah terpilih ya sudah, janji tinggal janji, ” tuturnya.
Pantauan dilapangan, jalan lintas umum antara Siantar- Maligas yang sebelumnya telah mendapat pengaspalan kini sudah tidak terlihat lagi dan berubah menjadi tanah. Sehingga bila musim hujan datang jalan tersebut berlumpur. Dan bila musim kemarau, jalan tersebut tanpak seperti kabut yang diakibatkan banyaknya debu berterbangan karena dilintasi kendaraan.
Ironisnya, saat ini di sepanjang pinggiran jalan terjadi semak belukar di padati rumput. Bahkan saluran drainase (parit) sudah rata dengan jalan yang mengakibatkan sering terjadi banjir ke jelan.
red/Dgn
Post a Comment