Permasalahan Karyawan PT RPP, Disnakertrans Minta Laporan Tertulis
ACEH SINGKIL - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran)
Aceh Singkil meminta perwakilan buruh karyawan PT RPP untuk membuat
pengaduan tertulis terkait keluhan yang dirasakan selama bekerja di
perusahaan tersebut.
"Ini sudah menyangkut masalah hukum ketenagakerjaan dan perusahaan juga punya advokasi. Jadi, agar jangan berbalik hukum kepada kita, kami minta perwakilan karyawan buat pengaduan tertulis atas keberatan haknya yang belum diterima, dan akan kita tindaklanjuti sesuai ketentuan berlaku," kata Kadisnakertran, Jaruddin, Kamis (13/4/2017).
Menurut Dia, pihaknya sudah turun ke lokasi dan menemui puluhan karyawan dan anak-anak terlantar di terminal Rimo. Persoalan yang terjadi, karyawan PT RPP itu merasa tidak senang dan keberatan karena mengaku diusir dari perusahaan.
Namun mereka berharap agar bisa diantar pulang sampai ke kampung halamannya di Pekanbaru Provinsi Riau. Sementara perusahaan hanya menyanggupi dengan memberikan ongkos Rp 250 ribu per karyawan. Namun sebelumnya, mereka telah diberikan surat peringatan satu hingga tiga.
"Artinya ini belum terjadi kesepakatan dengan karyawan dan kita telah berusaha memediasi, namun pihak perusahaan belum sempat datang tanpa alasan hingga sore kemarin," ucap Jaruddin.
Pagi ini Disnakertan bersama DPRK akan turun ke RPP untuk melakukan mediasi terkait penyelesaaian tuntutan buruh tersebut.
"Untuk makanan mereka tadi malam sudah di tangani BPBD, dan ini sekarang bukan masalah ketenaga kerjaan saja, tapi sudah masuk masalah pengungsian, dan persoalan sudah melebar," kata Jaruddin.
Informasi yang diperoleh dari lapangan, sampai dengan pagi ini beberapa anak-anak jatuh sakit dan orangtua di antaranya terpaksa dirawat di RSUD Aceh Singkil.
red/sumber :GoAceh.com
"Ini sudah menyangkut masalah hukum ketenagakerjaan dan perusahaan juga punya advokasi. Jadi, agar jangan berbalik hukum kepada kita, kami minta perwakilan karyawan buat pengaduan tertulis atas keberatan haknya yang belum diterima, dan akan kita tindaklanjuti sesuai ketentuan berlaku," kata Kadisnakertran, Jaruddin, Kamis (13/4/2017).
Menurut Dia, pihaknya sudah turun ke lokasi dan menemui puluhan karyawan dan anak-anak terlantar di terminal Rimo. Persoalan yang terjadi, karyawan PT RPP itu merasa tidak senang dan keberatan karena mengaku diusir dari perusahaan.
Namun mereka berharap agar bisa diantar pulang sampai ke kampung halamannya di Pekanbaru Provinsi Riau. Sementara perusahaan hanya menyanggupi dengan memberikan ongkos Rp 250 ribu per karyawan. Namun sebelumnya, mereka telah diberikan surat peringatan satu hingga tiga.
"Artinya ini belum terjadi kesepakatan dengan karyawan dan kita telah berusaha memediasi, namun pihak perusahaan belum sempat datang tanpa alasan hingga sore kemarin," ucap Jaruddin.
Pagi ini Disnakertan bersama DPRK akan turun ke RPP untuk melakukan mediasi terkait penyelesaaian tuntutan buruh tersebut.
"Untuk makanan mereka tadi malam sudah di tangani BPBD, dan ini sekarang bukan masalah ketenaga kerjaan saja, tapi sudah masuk masalah pengungsian, dan persoalan sudah melebar," kata Jaruddin.
Informasi yang diperoleh dari lapangan, sampai dengan pagi ini beberapa anak-anak jatuh sakit dan orangtua di antaranya terpaksa dirawat di RSUD Aceh Singkil.
red/sumber :GoAceh.com
Post a Comment