Perusahaan di Batam Semakin Banyak Tutup, Pemko Fokus ke Pariwisata
BATAM - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam Rudi
Sakyakirti mengatakan sejak Januari hingga Mei 2017 ini, sebanyak 34
perusahaan telah tutup. Pemko Batam fokus pada sektor Parawisata.
"Pada saat ini kondisi perusahaan agak lesu, ini disebabkan oleh ekonomi global. Kurangnya order pekerjaan untuk di Batam tidak ada sehingga mengakibatkan banyak pengangguran," ujar Rudi, Senin (22/5/2017).
Menyikapi hal tersebut. lanjut Rudi, Pemerintah Kota Batam saat ini lebih fokus pada sektor pariwisata. Yang mana sektor ini katanya dapat menghasilkan devisa dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian bagi masyarakat yang ingin datang ke Batam agar memfasilitasi dirinya dengan sertifikasi agar pengangguran tidak membludak.
"Bila mau datang ke Batan, bekali diri dengan sertifikasi. Karena itulah yang dibutuhkan di Kota Batam," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator pengawas Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Riau (Kepri) wilayah kerja Kota Batam, Jumardi mengatakan perusahaan yang tutup tersebut lebih banyak di sektor galangan kapal.
"Menurut laporan yang kita terima, kebanyakan perusahaan tutup karena orderan kerja mereka sepi atau tidak ada," pungkasnya.
red/frans.
"Pada saat ini kondisi perusahaan agak lesu, ini disebabkan oleh ekonomi global. Kurangnya order pekerjaan untuk di Batam tidak ada sehingga mengakibatkan banyak pengangguran," ujar Rudi, Senin (22/5/2017).
Menyikapi hal tersebut. lanjut Rudi, Pemerintah Kota Batam saat ini lebih fokus pada sektor pariwisata. Yang mana sektor ini katanya dapat menghasilkan devisa dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian bagi masyarakat yang ingin datang ke Batam agar memfasilitasi dirinya dengan sertifikasi agar pengangguran tidak membludak.
"Bila mau datang ke Batan, bekali diri dengan sertifikasi. Karena itulah yang dibutuhkan di Kota Batam," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator pengawas Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Riau (Kepri) wilayah kerja Kota Batam, Jumardi mengatakan perusahaan yang tutup tersebut lebih banyak di sektor galangan kapal.
"Menurut laporan yang kita terima, kebanyakan perusahaan tutup karena orderan kerja mereka sepi atau tidak ada," pungkasnya.
red/frans.
Post a Comment