Dam Truk Sawit Ngebut Melintas Desa, Warga Resah Pada Kesalamatan Anak-Anak
SIMALUNGUN,
Perdagangan - Aktivitas mobil dam truk pengangkut sawit dari hasil
perkebunan PT Lonsum atau Indofood kerap melaju kencang saat melintasi
Desa pengkolan Kevling Kuala Tanjung, Kelurahan Perdagangan 1, Kecamatan
Bandar. Para supir karyawan perkebunan sawit itu tidak ada menghargai
keselamatan warga sekitar khususnya para anak-anak yang sering berjalan
kaki dibibir badan jalan.
Ambarita (45) salah satu warga desa pengkolan sangat mengutuk keras aktivitas dam truk perkebunan yang melintas dengan laju yang sangat kencang tanpa memikirkan keselamatan warga yang menggunkan jalan baik sepeda maupun pejalan kaki.
"Jelasnya kita sangat takut bila berpapasan dengan mobil truk sawit itu. Sudahlah jalannya sempit, para supirnya juga selalu kencang-kencang, takutlah kalau dam truk sawit itu melintas," ungkap Ambarita, Jumat (25/8/2017) pada media ini.
Ia menjelaskan, beberapa warga desa sudah pernah mendatangi kantor manajemen PT Lonsum untuk mengkomplain aktivitas dam truk baik bermuatan atau pun kosong selalu kencang saat melintas. Akan tetapi hal itu terkesan seperti dibaikan oleh pihak perkebunan, contoh nyatanya hingga sampai saat ini aktivitas dam truk tersebut masih saja terjadi.
"Warga juga sudah pernah mengklomplainnya. Tapi terkesan tidak ditanggapi," katanya.
Elpi (nama samaran) warga lainnya juga sangat menyayangkan sikap manajemen perkebunan PT Lonsum melakukan pembiaran pada karyawan supirnya membawa mobil bermuatan dengan kencang saat melintas dari desa pengkolan.
Menurut Elpi, seharusnya manajemen PT Lonsum / Indofood memberikan pemahaman atau mendidik para karyawan supirnya agar lebih menghargai warga desa saat melintasi desa pengkolan melansir buah sawit yang baru di panen dari lapangan perkebunan menuju PKS perusahaan.
"Sebaiknya manajemen perusahaan harus menjaga sebelum terjadi. Di Desa ini banyak anak-anak yang bermain dan juga aktivitas warga," ungkapnya.
Hingga berita ini di unggah, manajemen PT Lonsum/Indofood, Camat Bandar dan Dishub Pemkab Simalungun belum dikonfirmasi.
red / AMJOI.
Ambarita (45) salah satu warga desa pengkolan sangat mengutuk keras aktivitas dam truk perkebunan yang melintas dengan laju yang sangat kencang tanpa memikirkan keselamatan warga yang menggunkan jalan baik sepeda maupun pejalan kaki.
"Jelasnya kita sangat takut bila berpapasan dengan mobil truk sawit itu. Sudahlah jalannya sempit, para supirnya juga selalu kencang-kencang, takutlah kalau dam truk sawit itu melintas," ungkap Ambarita, Jumat (25/8/2017) pada media ini.
Ia menjelaskan, beberapa warga desa sudah pernah mendatangi kantor manajemen PT Lonsum untuk mengkomplain aktivitas dam truk baik bermuatan atau pun kosong selalu kencang saat melintas. Akan tetapi hal itu terkesan seperti dibaikan oleh pihak perkebunan, contoh nyatanya hingga sampai saat ini aktivitas dam truk tersebut masih saja terjadi.
"Warga juga sudah pernah mengklomplainnya. Tapi terkesan tidak ditanggapi," katanya.
Elpi (nama samaran) warga lainnya juga sangat menyayangkan sikap manajemen perkebunan PT Lonsum melakukan pembiaran pada karyawan supirnya membawa mobil bermuatan dengan kencang saat melintas dari desa pengkolan.
Menurut Elpi, seharusnya manajemen PT Lonsum / Indofood memberikan pemahaman atau mendidik para karyawan supirnya agar lebih menghargai warga desa saat melintasi desa pengkolan melansir buah sawit yang baru di panen dari lapangan perkebunan menuju PKS perusahaan.
"Sebaiknya manajemen perusahaan harus menjaga sebelum terjadi. Di Desa ini banyak anak-anak yang bermain dan juga aktivitas warga," ungkapnya.
Hingga berita ini di unggah, manajemen PT Lonsum/Indofood, Camat Bandar dan Dishub Pemkab Simalungun belum dikonfirmasi.
red / AMJOI.
Post a Comment