PT Panca Surya Akan Segera di Sidak Komisi I DPRD Pemkab Simalungun
SIMALUNGUN - Terkait bau busuk yang setiap hari meneror warga Desa Pengkolan, jalan Kuala Tanjung, Kelurahan Perdagangan 1, Kecamatan Bandar, Ketua Komisi I DPRD Simalungun segera melakukan sidak ke PT Panca Surya.
"Kita dari Komisi I DPRD Simalungun segera akan sidak PT Panca Surya ke Perdagangan," ungkap tegas Ketua Komisi I DPRD Simalungun Joi Sirait SH, Senin(19/9/2017) di ruang kerjanya.
Sementara itu, pantauan media ini. Bau busuk yang dikeluarkan perusahaan pengelola karet tersebut masih terus saja terjadi.
Parahnya lagi, bau busuk tersebut terjadi saat hujan datang. Dan diduga kesempatan tersebut digunakan perusahaan untuk membuang limbah ke aliran sungai bahbolon yang sama sekali tidak jauh dari penampungan limbah perusahaan.
Diberitakan sebelumnya, "Kalau masalah bau busuk yang dirasakan warga. Dua tahun lalu kami sudah pernah melakukan pertemuan dengan manager perusahaan di Kantor Camat Bandar. Alasan perusahaan saat itu, bahwa PT Panca Surya sudah memenuhi prosedur yang berlaku," ungkap J Pangaribuan. Rabu,(13/9/2017) saat ditemui awak media ini.
Meski demikian, Pangaribuan menyebutkan selama 7 tahun menjabat sebagai Kepling di Desa Pengkolan jln Kuala Tanjung. Perusahaan baru dua kali memberikan bantuan pada sebagian warga, dan hal itu dilakukan saat perusahaan mengadakan acara. Akan tetapi untuk bantuan dana sosial (CSR) perusahaan, untuk para janda-janda dan anak jatim di Desa Pengkolan sama sekali belum pernah diterima oleh warga.
"Kalau untuk STM Desa ada, berupa bantuan fasilitas hari Natal. Saya tidak memungkirinya, dan 2 tahun lalu juga pernah ada lagi, tapi hanya sebagian warga saja (10 orang-red) menerima bantuan saat ada acara perusahaan. Itu pun karena saya yang mengajukan, sehingga warga mendapatkan beras, minyak, dan amplop uang." katanya.
Red/ Dani R.
"Kita dari Komisi I DPRD Simalungun segera akan sidak PT Panca Surya ke Perdagangan," ungkap tegas Ketua Komisi I DPRD Simalungun Joi Sirait SH, Senin(19/9/2017) di ruang kerjanya.
Sementara itu, pantauan media ini. Bau busuk yang dikeluarkan perusahaan pengelola karet tersebut masih terus saja terjadi.
Parahnya lagi, bau busuk tersebut terjadi saat hujan datang. Dan diduga kesempatan tersebut digunakan perusahaan untuk membuang limbah ke aliran sungai bahbolon yang sama sekali tidak jauh dari penampungan limbah perusahaan.
Diberitakan sebelumnya, "Kalau masalah bau busuk yang dirasakan warga. Dua tahun lalu kami sudah pernah melakukan pertemuan dengan manager perusahaan di Kantor Camat Bandar. Alasan perusahaan saat itu, bahwa PT Panca Surya sudah memenuhi prosedur yang berlaku," ungkap J Pangaribuan. Rabu,(13/9/2017) saat ditemui awak media ini.
Meski demikian, Pangaribuan menyebutkan selama 7 tahun menjabat sebagai Kepling di Desa Pengkolan jln Kuala Tanjung. Perusahaan baru dua kali memberikan bantuan pada sebagian warga, dan hal itu dilakukan saat perusahaan mengadakan acara. Akan tetapi untuk bantuan dana sosial (CSR) perusahaan, untuk para janda-janda dan anak jatim di Desa Pengkolan sama sekali belum pernah diterima oleh warga.
"Kalau untuk STM Desa ada, berupa bantuan fasilitas hari Natal. Saya tidak memungkirinya, dan 2 tahun lalu juga pernah ada lagi, tapi hanya sebagian warga saja (10 orang-red) menerima bantuan saat ada acara perusahaan. Itu pun karena saya yang mengajukan, sehingga warga mendapatkan beras, minyak, dan amplop uang." katanya.
Red/ Dani R.
Post a Comment