Astaga, Proyek KSB Yang di Kelola BP Batam Disinyalir "Mangkrak"
BATAM - Proyek sejuta rumah yang di kelola Otorita atau BP Batam belum berjalan mulus seperti yang diharapkan. Pasalnya dari 5.000 unit rumah yang rencananya dibangun didaerah Kecamatan Sagulung tersebut masih banyak terbengkalai.
Berdasarkan pantauan tim awak media ini, puluhan bangunan-bangunan rumah tersebut banyak yang sudah terbengkalai, bahkan terlihat amburadul dengan kosen pintu sudah dicopot dan tembok dinding bangunan sudah banyak hancur.
Ironisnya lagi, selain bangunanannya sudah hancur. Akses jalan ke gang bangunan pun terlibat sembraut, dan masih banyak lahan yang masih kosong belum ada bangunan.
Menurut salah satu marketing KSB yang dikonfirmasi awak media ini menyebutkan bahwa progam KSB yang dijualnya tersebut merupakan program pemerintah pusat yang diserahkan agar dikelola oleh BP Batam.
"Ini program 1 juta rumah bang. Tapi yang kelola BP Batam." ujar Marketing itu, Selasa(20/2/2018) siang, melalui via telepon.
Ia juga menyebutkan untuk harga rumah kavling tersebut sebesar Rp 125 juta/unit. Dan kota Batam mendapat sebanyak 5.000 unit rumah subsidi. Akan tetapi rumah program pemerintah tersebut tidak boleh di beli bagi warga yang belum tidak memiliki rumah sama sekali di Batam.
"Rumah ini dijual dengan harga subsidi, karena rumah tersebut khusus bagi warga Batam yang belum memiliki rumah sama sekali di Batam. Bukan hanya disini saja bangunan rumahnya, ada juga bangunan rumah di daerah Kelurahan Sei Lekop sebanyak 140 rumah," Jelasnya.
Sementara itu, Lurah Sei Lekop melalui Sekertaris Lurah yakni Bida Augusta mengaku selama satu tahun menjabat belum pernah mengetahui adanya pembagunan rumah subsidi dari program pemerintah di daerahnya.
"Memang pernah RW 13 melapor ke kita secara lisan, bahwa akan ada depelover perumahan yang mau membangun di wilayahnya. Yang pastinya kita belum mengetahui proyek itu, karena saat ini pun sibuk dengan kegiatan program pemerintah seperti Prona, Musrembang dan MTQ," pungkasnya.
red/don.
Berdasarkan pantauan tim awak media ini, puluhan bangunan-bangunan rumah tersebut banyak yang sudah terbengkalai, bahkan terlihat amburadul dengan kosen pintu sudah dicopot dan tembok dinding bangunan sudah banyak hancur.
Ironisnya lagi, selain bangunanannya sudah hancur. Akses jalan ke gang bangunan pun terlibat sembraut, dan masih banyak lahan yang masih kosong belum ada bangunan.
Menurut salah satu marketing KSB yang dikonfirmasi awak media ini menyebutkan bahwa progam KSB yang dijualnya tersebut merupakan program pemerintah pusat yang diserahkan agar dikelola oleh BP Batam.
"Ini program 1 juta rumah bang. Tapi yang kelola BP Batam." ujar Marketing itu, Selasa(20/2/2018) siang, melalui via telepon.
Ia juga menyebutkan untuk harga rumah kavling tersebut sebesar Rp 125 juta/unit. Dan kota Batam mendapat sebanyak 5.000 unit rumah subsidi. Akan tetapi rumah program pemerintah tersebut tidak boleh di beli bagi warga yang belum tidak memiliki rumah sama sekali di Batam.
"Rumah ini dijual dengan harga subsidi, karena rumah tersebut khusus bagi warga Batam yang belum memiliki rumah sama sekali di Batam. Bukan hanya disini saja bangunan rumahnya, ada juga bangunan rumah di daerah Kelurahan Sei Lekop sebanyak 140 rumah," Jelasnya.
Sementara itu, Lurah Sei Lekop melalui Sekertaris Lurah yakni Bida Augusta mengaku selama satu tahun menjabat belum pernah mengetahui adanya pembagunan rumah subsidi dari program pemerintah di daerahnya.
"Memang pernah RW 13 melapor ke kita secara lisan, bahwa akan ada depelover perumahan yang mau membangun di wilayahnya. Yang pastinya kita belum mengetahui proyek itu, karena saat ini pun sibuk dengan kegiatan program pemerintah seperti Prona, Musrembang dan MTQ," pungkasnya.
red/don.
Post a Comment