Tawar Proyek Rumah Milik Kemenpera Yang Mangkak di Dapur 12, Kontraktor Malah Sodorkan Bangunan Rumah Baru di Saguba
BATAM - Sebanyak 40 unit rumah yang dibangun di daerah Kavling Saguba diduga mengatasnamakan proyek Kemenpera atau rumah percontohan BP Batam. Pasalnya, pihak kontraktor pelaksana yakni PT MMM juga menawarkan rumah yang dibangun yang ada di Saguba.
Berdasarkan hasil investigasi awak media ini, Sugito selaku pihak kontraktor PT MMM menawarkan rumah yang sudah terbangun di Saguba saat menawar perumahan proyek Kemenpera atau rumah percontohan BP Batam yang sudah bertahun-tahun mangkrak di daerah Kavling Melati Dapur 12 Sagulung.
"Disaguba juga ada kok, ini program perumahan subsidi dari 1 juta rumah," ujar Sugito, pada tim media ini saat melakukan penyamaran sebagai pembeli rumah tersebut.
Sugito menjelaskan untuk syarat pembelian rumah tersebut harus warga Batam yang sama sekali belum memiliki rumah di Batam, dan tidak boleh namanya tersangkut dalam credit di bank lain.
"Kalau ada keluarga atau adik itu saja dibuat pak, karena syarat utama adalah bagi warga Batam yang belum memiliki rumah," ucapnya.
Sekertaris Lurah Sungai Beduk mengku sama sekali tidak mengetahui akan adanya aktivitas penbangunan rumah yang ada di Saguba tersebut.
"Jujur kita belum tau, tapi pernah salah satu RW melapor secara lisan akan pembagunan. Tapi saya ngak tau pasti lokasinya dimana," ungkap sang seklur saat ditemui diruang kerjanya, pekan lalu.
Sementara BP Batam hingga saat ini belum dapat memberikan keterangan melalui surat konfirmasi yang dilayangkan redaksi media terkait mangkraknya bangunan rumah dalam proyek Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) beberapa tahun lalu tersebut.
Editor : Redaksi
Liputan : Gordon
Berdasarkan hasil investigasi awak media ini, Sugito selaku pihak kontraktor PT MMM menawarkan rumah yang sudah terbangun di Saguba saat menawar perumahan proyek Kemenpera atau rumah percontohan BP Batam yang sudah bertahun-tahun mangkrak di daerah Kavling Melati Dapur 12 Sagulung.
"Disaguba juga ada kok, ini program perumahan subsidi dari 1 juta rumah," ujar Sugito, pada tim media ini saat melakukan penyamaran sebagai pembeli rumah tersebut.
Sugito menjelaskan untuk syarat pembelian rumah tersebut harus warga Batam yang sama sekali belum memiliki rumah di Batam, dan tidak boleh namanya tersangkut dalam credit di bank lain.
"Kalau ada keluarga atau adik itu saja dibuat pak, karena syarat utama adalah bagi warga Batam yang belum memiliki rumah," ucapnya.
Sekertaris Lurah Sungai Beduk mengku sama sekali tidak mengetahui akan adanya aktivitas penbangunan rumah yang ada di Saguba tersebut.
"Jujur kita belum tau, tapi pernah salah satu RW melapor secara lisan akan pembagunan. Tapi saya ngak tau pasti lokasinya dimana," ungkap sang seklur saat ditemui diruang kerjanya, pekan lalu.
Sementara BP Batam hingga saat ini belum dapat memberikan keterangan melalui surat konfirmasi yang dilayangkan redaksi media terkait mangkraknya bangunan rumah dalam proyek Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) beberapa tahun lalu tersebut.
Editor : Redaksi
Liputan : Gordon
Post a Comment