17 Orang Positif Swab di Bandar Huluan, Tim Gugus Langsung Bertindak Cepat
SIMALUNGUN - Pasca ditemukan kasus penularan Corona Virus Disease (Covid-19) sebanyak 17 orang positif Covid-19 hasil swab di Kecamatan Bandar Huluan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun, Dr. JR. Saragih, SH, MM langsung bertindak cepat dengan memimpin pemeriksaan Rapid test massal dan penyemprotan disinfektan di Huta II, Nagori Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Huluan. Senin (15/6).
Rapid test massal dan penyemprotan disinfektan ini dilakukan untuk tracking penyebaran virus Covid-19 di Nagori ini dan sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun didampingi Wakil Ketua Gugus, Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Sekdakab Simalungun Mixnon A Simamora dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Lidia Saragih menyampaikan pemeriksaan Rapid test massal ini dilakukan karena adanya warga Nagori ini yang berobat ke Kota Pematangsiantar, dan ketika berobat tersebut, mereka di Rapid test oleh salah satu Rumah Sakit dan hasilnya positif. Karena positif Rapid test maka dirujuk ke RSUD Perdagangan.
"Di RS Perdagangan kemudian di uji swab dan hasilnya positif Covid-19, karena itu maka dilakukan Rapid test di wilayah ini. Dari 200 sampel hari ini, sebanyak 16 orang dinyatakan reaktif, dan pemeriksaan masih berjalan. Semuanya yang positif Rapid test akan kita rujuk ke RSUD Perdagangan untuk dilakukan uji swab," ujar JR
Ditambahkan oleh Bupati, bahwa wilayah ini merupakan wilayah pertama yang terbanyak pasien positif di Kabupaten Simalungun, sehingga wilayah tersebut akan diisolasi. Menurut Bupati, hal ini sebagai langkah pencegahan dalam memutus penyebaran Covid-19.
"Wilayah ini akan kita isolasi selama 14 hari. Aktifitas keluar masuk warga akan diawasi secara ketat. Selama 14 hari kedepan, TNI dan Polri serta Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya akan kita siagakan untuk memantau dan memenuhi kebutuhan sebanyak 350 Kepala Keluarga selama di isolasi," tambah Bupati.
Bupati juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tetap menjaga kesehatan serta menerapkan protokol kesehatan.
"Wilayah ini sudah masuk dalam kategori bahaya. Karenanya, kita harus bekerja bersama memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 dengan tetap menjaga kesehatan dan terapkan selalu protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak," terang Bupati
Bupati juga menambahkan bahwa Pemerintah telah siap sedia memberikan pelayanan dan bantuan dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di Simalungun.
"Jangan takut dirawat di Rumah Sakit. Pelayanan di Rumah Sakit kita usahakan sebaik dan senyaman mungkin untuk mempercepat kesembuhan pasien," tutup Bupati.
Dani R
Rapid test massal dan penyemprotan disinfektan ini dilakukan untuk tracking penyebaran virus Covid-19 di Nagori ini dan sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun didampingi Wakil Ketua Gugus, Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Sekdakab Simalungun Mixnon A Simamora dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Lidia Saragih menyampaikan pemeriksaan Rapid test massal ini dilakukan karena adanya warga Nagori ini yang berobat ke Kota Pematangsiantar, dan ketika berobat tersebut, mereka di Rapid test oleh salah satu Rumah Sakit dan hasilnya positif. Karena positif Rapid test maka dirujuk ke RSUD Perdagangan.
"Di RS Perdagangan kemudian di uji swab dan hasilnya positif Covid-19, karena itu maka dilakukan Rapid test di wilayah ini. Dari 200 sampel hari ini, sebanyak 16 orang dinyatakan reaktif, dan pemeriksaan masih berjalan. Semuanya yang positif Rapid test akan kita rujuk ke RSUD Perdagangan untuk dilakukan uji swab," ujar JR
Ditambahkan oleh Bupati, bahwa wilayah ini merupakan wilayah pertama yang terbanyak pasien positif di Kabupaten Simalungun, sehingga wilayah tersebut akan diisolasi. Menurut Bupati, hal ini sebagai langkah pencegahan dalam memutus penyebaran Covid-19.
"Wilayah ini akan kita isolasi selama 14 hari. Aktifitas keluar masuk warga akan diawasi secara ketat. Selama 14 hari kedepan, TNI dan Polri serta Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya akan kita siagakan untuk memantau dan memenuhi kebutuhan sebanyak 350 Kepala Keluarga selama di isolasi," tambah Bupati.
Bupati juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tetap menjaga kesehatan serta menerapkan protokol kesehatan.
"Wilayah ini sudah masuk dalam kategori bahaya. Karenanya, kita harus bekerja bersama memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 dengan tetap menjaga kesehatan dan terapkan selalu protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak," terang Bupati
Bupati juga menambahkan bahwa Pemerintah telah siap sedia memberikan pelayanan dan bantuan dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di Simalungun.
"Jangan takut dirawat di Rumah Sakit. Pelayanan di Rumah Sakit kita usahakan sebaik dan senyaman mungkin untuk mempercepat kesembuhan pasien," tutup Bupati.
Dani R
Post a Comment