Ratusan Warga Nagori Jawa Tongah Menerima Bantun Sembako dari Pemkab dan Provinsi
SIMALUNGUN - Warga Nagori Jawa Tongah beberapa hari lalu telah Menerima Bantuan Dari Pemkab Simalungun dan Profinsi Sumut berupa bantuan paket Sembako.
Akan tetapi dibalik penerimaan Paket sembako dimaksud ada pula warga yang diduga telah termakan terhasutan diduga provokasi dari salah seorang warga yang menurut keterangan warga lainny hasutan itu dilontarkan oleh salah seorang ibu dikenal sebagai Istri mantan Pangulu atau kepala Desa diwilayah tersebut.
Pangulu Nagori /Kepala Desa Jawa Tongah Frandy Rajaguguk yang berhasil dikonfirmasi awak media ini terkait adanya riak yang menjurus pada ketidak kondusipan diwilayah atas Aksi hasutan yang disinyalir dihembuskan oleh salah seorang warga.
Sementara Hasutan atau upaya mem profokasi sejumlah warga lainny yang dilakukan salah seorang warga itu yang disinyalir tidak terima atas kebijakan Kepala Desa Jawa Tongah yang telah menseleksi data warga masyarakatnya. Yakni mana yang layak mendapat bantuan BST/BLT yang dialokasikan dari Anggaran dana Desa ADD 2020.
Anggaran Dana Desadimaksud itu yang akantelah dan akan diperuntukan bagi masyarakatnya yang diyakini miskin bahkan terdampak Copid 19 sehingga mana yang tidak layak menerima bantuan tersebu Datanya akan dicoret.
Menurut keterngan Kepala Desa Jawa Tongah, warga masyarakatnya terdata ada 1512 Jiwa Sementara 423 Sesuai Data KK dari lima Dusun ucapnya
Sedangkan yang mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama sejumlah 115 KK.
Akan tetapi Hal itulah yang menjadi pemicu permasalahan bahkan muncul sejumlah isu yang ditebarkan oleh salah seorang warga yang merasa tidak terima atas kebijakan dimaksud. Frandy Rajagukguk yang menjabat Kepala Desa kemudian mengambil ini siatif untuk menetralkan kembali suasana yang kondusif dilingkungannya.
Upaya Menetralkan kembali suasana warganya Rapat Uswarah desa pun dilakukan Pangulu untuk mengantisipasi permasalahan kecemburuan sosial yang terjadi di Nagori/ Desa yang dipimpinnya itu.
Rapat Musawarah Desa Pun digelar disaksikan sejumlah warga hadir dalam Musdes dimaksud disaksikan Peraonil TNI (Babinsa) dari Koramil 10 Balimbingan dan Personil Polri (Babinkamtibmas) dari Polsek Tanah Jawa.
Rapat Musdes pun berjalan begitu alot hingga akhirnya melahirkan atas adanya penambahan data warga sebanyak 30 KK, masuk dalam pengusulan penerima BLT tahap kedua hingga jumlah BLT untuk tahap kedua yakni 145 KK.
Namun hal itu pun sesuai kesepakatan sejumlah warga dari 30 KK yang mendapat BLT lanjutna itu harus dibagi rata pada 68 warga lainnya secara merata dan hal itu disepakati.
Berakhir pelaksanaan Musdes yang melahirkan kesepakatan atas pembagian secara merata itu pun akhirnya Musawarah Desa Jawa Tongah Kecamatan Hantonduhan itu pun ditutup.
Pewarta : Dani R
Akan tetapi dibalik penerimaan Paket sembako dimaksud ada pula warga yang diduga telah termakan terhasutan diduga provokasi dari salah seorang warga yang menurut keterangan warga lainny hasutan itu dilontarkan oleh salah seorang ibu dikenal sebagai Istri mantan Pangulu atau kepala Desa diwilayah tersebut.
Pangulu Nagori /Kepala Desa Jawa Tongah Frandy Rajaguguk yang berhasil dikonfirmasi awak media ini terkait adanya riak yang menjurus pada ketidak kondusipan diwilayah atas Aksi hasutan yang disinyalir dihembuskan oleh salah seorang warga.
Sementara Hasutan atau upaya mem profokasi sejumlah warga lainny yang dilakukan salah seorang warga itu yang disinyalir tidak terima atas kebijakan Kepala Desa Jawa Tongah yang telah menseleksi data warga masyarakatnya. Yakni mana yang layak mendapat bantuan BST/BLT yang dialokasikan dari Anggaran dana Desa ADD 2020.
Anggaran Dana Desadimaksud itu yang akantelah dan akan diperuntukan bagi masyarakatnya yang diyakini miskin bahkan terdampak Copid 19 sehingga mana yang tidak layak menerima bantuan tersebu Datanya akan dicoret.
Menurut keterngan Kepala Desa Jawa Tongah, warga masyarakatnya terdata ada 1512 Jiwa Sementara 423 Sesuai Data KK dari lima Dusun ucapnya
Sedangkan yang mendapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap pertama sejumlah 115 KK.
Akan tetapi Hal itulah yang menjadi pemicu permasalahan bahkan muncul sejumlah isu yang ditebarkan oleh salah seorang warga yang merasa tidak terima atas kebijakan dimaksud. Frandy Rajagukguk yang menjabat Kepala Desa kemudian mengambil ini siatif untuk menetralkan kembali suasana yang kondusif dilingkungannya.
Upaya Menetralkan kembali suasana warganya Rapat Uswarah desa pun dilakukan Pangulu untuk mengantisipasi permasalahan kecemburuan sosial yang terjadi di Nagori/ Desa yang dipimpinnya itu.
Rapat Musawarah Desa Pun digelar disaksikan sejumlah warga hadir dalam Musdes dimaksud disaksikan Peraonil TNI (Babinsa) dari Koramil 10 Balimbingan dan Personil Polri (Babinkamtibmas) dari Polsek Tanah Jawa.
Rapat Musdes pun berjalan begitu alot hingga akhirnya melahirkan atas adanya penambahan data warga sebanyak 30 KK, masuk dalam pengusulan penerima BLT tahap kedua hingga jumlah BLT untuk tahap kedua yakni 145 KK.
Namun hal itu pun sesuai kesepakatan sejumlah warga dari 30 KK yang mendapat BLT lanjutna itu harus dibagi rata pada 68 warga lainnya secara merata dan hal itu disepakati.
Berakhir pelaksanaan Musdes yang melahirkan kesepakatan atas pembagian secara merata itu pun akhirnya Musawarah Desa Jawa Tongah Kecamatan Hantonduhan itu pun ditutup.
Pewarta : Dani R
Post a Comment