Keluarga Pasien Keluhkan Oknum Tim Medis RSU Mitra Sejati Yang Mengharuskan Pasien DiIsolasi Covid-19
MEDAN - Salah seorang keluarga pasien Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Jl. A.H. Nasution No.7 Pangkalan Masyur-Medan menyampaikan keluhannya pada Awak Media online ini, Fiki (28) warga Bah Jambi Rabu (26/08/2021) sekira pukul 20: 45 WIB.
Fiki menuturkan perjalannya saat sesampainya dirinya bersama kedua orang tuanya ke salah satu rumah sakit sesuai rujukan dari Rumah Sakit Balimbingan.
Keluarga Pasien sampaikan keluhannya pada awak media ini mengenai perlakuan pihak Rumah Sakit Umum Mitra Sejati di Medan yang berada di wilayah Jalan Nasution Pangkalan Masyur Sumut.
Fiki yang sore tadi tiba disalah satu Rumah Sakit mengantar ibu kandungnya ke salah satu rumah sakit yang berada dimedan setibanya disalah satu rumah sakit tersebut Dirinya disuguhkan dengan Ucapan salah seorang Perawat pihak Rumah sakit yang sungguh sangat mengejutkan.
Pihak Rumah Sakit yakni salah seorang Perawat yang mengaku sebagai Supervisor sore itu menyebutkan bahwa pasien harus dirawat inaf diRuang ICU Covid 19. Jelas saja pihak keluarga menolak dengan alasan sebelum ke rumah sakit ini Pasien sudah menjalani pemeriksaan atas penyakit yang dideritanya yakni Radang paru - paru dirumah sakit Balimbingan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.
Serta selain itu juga keluarga pasien pun mengaku bahwa pasien sudah menjalani tes Swab hasinya Negatif dirumah sakit Balimbingan serta tes PCR pun hasilnya Negatif covid-19 dari Laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan.
Akan tetapi Salah seorang Tim Medis Rumah sakit dimaksud yang mengaku pada wartawan bernama Suryani bertugas sebagai Perawat yang sore itu menjabat supervisor disalah satu rumah sakit dimaksud. saat dimintai keterangannya menyebutkan pada awak media onine ini
"Bahwa Pasien SP (50) salah satu pasien rujukan dari Rumah Sakit Balimbingan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun itu dengan riwayat penyakit atau rakap medis mengalami radang paru paru yang dan kondisi kesehatannya menurun dan harus dibantu Oxigen sebagai bantuan pernapasan.
Pihaknya setelah melakukan kordinasi dengan pihak Dokter jaga sore itu, didapat keterangan bahwa Pasien harus masuk diruang ICU sebagai ruangan Isolasi Covid 19. Ujarnya, sembari menambahkan pasien harus dilakukan tes VCR kembali harga tes PCR tersebut dirumah sakit tersebut dimaksud seharga RP. 550 ribu rupiah. Jelasnya dan itu pun baru bisa diperiksa besok pagi dan hasilnya baru dapat diketahui selama 24 jam ujar Suryani melalui sambungan telpone dengan Awak media ini. Sementara pihak Keluaga Pasien merasa keberatan bila ibu kandunya itu dituduh Corona padahal sudah tes PCR yang hasilnya Negatif.
Sedangkan saat pihak Keluarga berencana hendak memindahkan pasien ke rumah sakit lain yang tidak jauh dari Rumah sakit sebelumnya. Sedangkan Suryani mempersilahkan bila pasien mau dipindah kerumah sakit lain namun sebelumnya pihak keluarga Pasien harus membuat surat pernyataan Yang menyebutkan pasien dibawa pulang atas kekinginan pihak keluarga dan semua peralatan medis dicabut. Ungkap Suryani
Keluarga pasien Fiki (28) mengungkapkan bahwa setiba di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati tersebut, oknum perawat hanya melakukan perawatan yang sama dengan Rumah Sakit sebelumnya yaitu hanya memasang oksigen dan infus. Selain itu juga pasien diletakkan tepat di bawah Ac yang sangat dingin sehingga mengakibatkan kondisi semakin drop. " Sesampainya disana ibu cuma di pasang oksigen sama infus bang sama kayak di Rumah Sakit sebelumnya. Selain itu segala pakaian dibuka dan hanya bertutupkan selembar selimut tepat di bawah AC yang sangat dingin. Bagaimana kondisinya tidak semakin drop. Baru 1 jam disini ibu saya sudah kritis bang.
Kami juga diharuskan memilih opsi diantaranya pasien harus di isolasi covid atau di bawah pulang. Jelas ini pilihan yang sulit bang sementara ibu saya negatif kenapa di paksa tanda tangan harus isolasi covid agar pasien dapat tindakan lebih.
Dani R
Post a Comment