Pelabuhan Kapal Roro Punggur Beroperasi Tanpa Mesin X-Ray, BC : Jangan Tanyakan Ke Kami
BATAM - Minimnya pengawasan keluar masuknya barang-barang di pelabuhan akibat tidak adanya Mesin X-Ray sebagai alat pendeteksi barang di pelabuhan membuat para mafia merajalela menjalankan aksinya. Salah satu contoh yakni pelabuhan kapal ASDP Punggur, yang sudah lama tidak menggunakan mesin X-Ray.
Diketahui, pelabuhan ASDP Punggur merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan barang-barang antar pulau atau provinsi. Tidak menutup kemungkinan aktivitas ilegal pun terjadi di pelabuhan tersebut. Pasalnya, minimnya pengawasan petugas bea dan cukai setempat yang melakukan pemeriksaan barang tanpa menggunakan alat mesin X-Ray.
Diduga kuat, pemasangan mesin X-Ray dipelabuhan ASDP ini sengaja tidak dilakukan oleh pengelola pelabuhan untuk memuluskan aksi para mafia mengirimkan barang-barang untuk menghindari pajak yang merugikan negara.
Kepala Bidang BKLI Bea Cukai Batam M Rizki Baidillah mengatakan terkait mesin X-Ray bukanlah wewenang dari Baecukai, melainkan pihak sarana dan prasana atau pengelola.
"Kalau itu jangan tanyakan ke kita, yang menyiapkan sarana dan prasarana adalah pengelola. Itu benar untuk mendeteksi, tapi yang menyiapkan sarana itu adalah pihak pengelola pelabuhan. Itu pun sudah kita sampaikan bahwa kita perlu alat itu ke pihak pengelola” ujarnya.
Ketika ditanya, apakah jenis-jenis barang-barang yang sering di angkut oleh mobil truk yang menggunajan jasa pelabuhan penyeberangan ASDP Punggur. Rizki menjawab, bahwa isi barang yang diangkut oleh mobil truk dari Batam ke luar pulau merupakan jenis barang-barang pindahan atau titipan dan lain-lain.
"Macam – macam, ada barang campuran , kelontong , barang bangunan atau barang lain yang sudah memenuhi ijin larangan dan pembatasan, Variasinya banyak," jelasnya.
Sementara itu, Kepala ASDP Punggur saat akan dikonfirmasi sedang tidak ada di tempat. "Maaf…pimpinan lagi tidak ada, coba besok pagi datang," ungkap salah satu pegawai yang bertugas.
Editor red.
Liputan tim
Post a Comment