Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Serta PKL, Gelar Unras Bak Tatap Dirinya Di Cermin
"Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Perdagangan, Menggelar UNRAS Yang Kedua kalinya Tuduh Bupati Simalungun Pengecut".
SIMALUNGUN - Dirasa sudah cukup mengelar aksi UNRAS didepan gerbang kantor Bupati Simalungun di Pamatang Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Puluhan peserta aksi unjuk rasa orasi damai itu pun bubar. Padahal rombongan Peserta aksi Unras awalnya mempertanyakan Mana Bupati Simalungun, pihaknya ingin mengadu. Namun harapannya itu pun di saat diterima Ihak Pemkab yang diwakili oleh Akmal Siregar sebagai Asisiten III. (15/08/2023) sekira pukul 11:30 WIB.
Yang kala itu menyampaikan bahwa Bupati Simalugun Sedang tidak berada di tempat sontak peserta aksi pun sedikit menantang dengan mengatakan Mana Pemimpin Pemerintah Pemkab Simalungun, ini Setiap masyarakat yang mau mengadu kok selalu tidak ada atau tidak dapat memenuhi permintaan warga masyarakatnya " .Sudah Dua Kali Kami mengadakan aksi orasi damai ini kok Bupatinya selalu tak ada ditempat". Ujar salah seorang orator pada Asisten III, Akmal Siregar.
"Hal dimaksud disebab telah dua kali mereka menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Bupati tersebut. Dengan membawa sebatang pohon pisang yang telah di balut dengan kain putih mirip menyerupai pocong. Serta sejumlah sepanduk Bertpuliskan Copot Camat Bandar Atau Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga Mundur Dari Jabatannya".
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Perdagangan beserta sejumlah Para Perdagang menggelar aksi damai yang kedua kalinya itu serupa yakni didepan gerbang Kantor Bupati Simalungun. Selasa (15/08/2023) sekira pukul 11:30 WIB.
Puluhan Mahasiswa dan Pemuda beserta para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang datang dari wilayah kecamatan Bandar Perdagangan Kabupaten Simalungun.
Kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan menuntut pada pihak Pemerintah Kabupaten untuk mengurungkan rencana relokasi pasar yang selama ini digunakan oleh para pedagang kaki lima yang sudah dari sejak lama berjualan ditempat tersebut.
Dengan semakin banyaknya para Pedagang yang berjualan ditempat dimaksud hingga terlihat kawasan ini pun semakin terlihat sangat kumuh dan tidak tertata dengan baik.
Melihat hal tersebut Pihak Pemerintah Kabupaten Simalungun, merencanakan untuk melakukan penataan lokasi yang digunakan oleh para pedagang kaki lima (PKL) ketempat yang akan disediakan pihak pemerintah dengan penataan yang lebih baik.
Tak terima dengan rencana itu, dengan berlindung pada bendera Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Perdagangan, Sekelompok orang yang mengaku dirinya sebagai Pedagang Kaki Lima PKl yang berjualan diseputaran lokasi yang dimaksud.
Sebelumnya para peserta aksi UNRAS sempat merangseg untukenerobos masuk kedalam digerbang pintu masuk kawasan Kantor Bupati Simalungun. Untung saja 63 Personil gabungan yakni personi Polres Simalungun dan Personil dari Polsek Pamatang Raya bersama puluhan Petugas Pamong Praja Sat Pol PP Pemkab Simalungun melarang mereka masuk.
Namun Ada yang membuat geli, yang dilakukan para peserta Unras dimaksud, apa pasal sebab sebelumnya mereka menuntut dan menuduh Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) pengecut.
Akan tetapi waktu pun begitu cepat berguling, diluar protocol, Bupati Simalungun pun muncul ditempat itu setelah menanyakan titik permasalahannya.
Bupati Simalungun pun kemudian mengijinkan sejumlah perwakilan sebanyak 10 yang terbagi menjadi dua yakni 5 orang perwakilan dari pihak Aliansi Masiswa sedang lima orang lagi perwakilan dari pihak Para Pedagang tersebut.
Dengan sarat mereka harus menunjuk identitas satu persatu benarkah mereka dimaksud itu warga Simalungun yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima di wilaya Perdagangan atau bukan.
Setelah menyampaikan ucapannya itu kemudian Radiapoh Hasiholan Sinaga ini pun meninggal para peserta Unjuk Rasa tersebut dan masuk ke dalam Gedung Kantor Bupati Simalungun, menunggu para perwakilan dari pengunjuk rasa yang akan bernegosiasi.
Dani R.
Post a Comment