Harimau Yang Terperangkap Babi Hutan Akhirnya Tewas Akibat Kakinya Membusuk
SIMALUNGUN - Masih ingat dengan Pemberitaan beberapa pekan lalu, tepatnya pada Senin (23/10/2023) terkait Salah seorang warga Panribuan di area Perladangan pinggiran jurang Bah Kisat Dusun Marihat Tonga Nagori Marihat Raja, Kecamatan Dolok Panribuan.
Salah seorang warga bernama Diman Sidabalok warga kecamatan Panribuan, yang kala itu Niat memasang perangkat untuk Jerat Babi Hutan Malah Dapat Seekor Harimau Jantan.
Penemuan harimau berjenis kelamin jantan umur diperkirakan 4-5 tahun itu oleh , yang kala itu memasang jebakan babi hutan Namun saat dirinya melakukan pengecekan perangkap babi hutan miliknya pada Minggu (22/10/2023) siang.
Dirinya dikejutkan saat mengecek perangkap sebab perangkap yang dipasangnya, tidak berhasil menjerat Babi Hutan melainkan Seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin Jantan berumur diperkirakan 4-5 tahun.
Kaki sebelah kanan Harimau dimaksud yang terjerat seling baja pun terluka.
Diman, mengaku dirinya memang sengaja memasang jebakan itu untuk memburu babi hutan diwilayah perkebunan sawit di Dusun Marihat Tongah Nagori Marihat Raja, Kecamatan Panribuan, Kabupaten Simalungun.
Temuan warga itu pun langsung disampaikan pada perangkat desa setempat, selanjutnya laporan itu pun disampaikan pada pihak personil kepolisian dari Polsek Dolok Panribuan resort Polres Simalungun.
Kemudian Pihak Kepolisian Polres Simalungun berkoordinasi dengan pihak terkait guna dilakukan evakuasi Harimau Sumatera yang terperangkap jebakan Babi Hutan tersebut.
Pelaksanaan evakuasi pun berjalan lancar, Harimau Sumatera yang naas itu pun akhirnya berhasil dievakuasi kemudian dibawa ke Suaka Barumun, diwilayah Tapanuli Selatan untuk dirawat dan mendapatkan perawatan intensif lebih lanjut tetapi sayang nyawanya, tak dapat diselamatkan. Harimau Sumatera dengan bobot 80 KG tersebut itu pun akhirnya mati.
Tim gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara( BBKSDA Sumut) bersama Anhar Lubis, dokter hewan dari Forum Konservasi Leuser (FKL) dibantu personil kepolisian dan TNI beserta warga.
Fifin Nopiansyah, Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sumut mengatakan, di Barumun, tim medis melakukan berbagai upaya menolong satwa terancam punah ini tetapi hanya mampu bertahan tidak sampai 15 hari, mati pada 3 November 2023.
Petugas bersama tim medis melakukan nekropsi dengan pengambilan sejumlah bagian tubuh untuk pemeriksaan laboratorium. Setelah itu bangkai langsung dikubur di Barumun Nagari.
Dia bilang, ketika tiba di Barumun Nagari, harimau mendapatkan perhatian khusus dari tim medis dipimpin dokter hewan Anhar Lubis. Kondisi kaki kiri depan luka cukup parah hingga membusuk.
Mereka belum dapat memastikan penyebab utama kematian hingga perlu menunggu hasil laboratorium dan nekropsi.
“Bangkainya sudah dikuburkan di Barumun,” kata Fifin kepada awak media, yang dikutif dari Mongabay pada (8/11/23) beberapa hari lalu.
Dani.R
Post a Comment